KOTA KEDIRI – Dampak kemarau panjang di wilayah Jawa Timur tak luput dari perhatian pihak Polda Jatim. Kekeringan dan terjadinya kebakaran hutan juga menjadi atensi.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr.Toni Harmanto, M.H saat menggelar Analisa dan Evaluasi (Anev) Sitkamtibmas bulan Agustus 2023, di Kota Kediri Jawa Timur bersama para pejabat utama (PJU) Polda Jatim dan diikuti oleh Kapolres/ta jajaran Polda Jatim, Selasa (12/9/2023).
Irjen Pol Toni mengatakan terkait dengan dominasi langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ), dimana Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga memberikan stresing terkait hal ini, berharap memang perlu langkah - langkah antisipatif.
“Seperti disampaikan oleh bapak Kapolri, karhutla ini perlu langkah antisipatif yang lebih banyak dan dominan untuk mencegah dalam masalah kebakaran, ”ujar Irjen Toni.
Untuk itu pihaknya telah memerintahkan seluruh jajaran yang wilayahnya berpotensi terjadi karhutla untuk berkoordinasi dengan pemangku kebijakan setempat melakukan langkah antisipatif.
"Sudah beberapa waktu ini yang kita lakukan terutama deteksi terhadap hotspot dan saat ini memang lebih mendominasi dalam kegiatan pencegahan, ”kata Irjen Toni.
Langkah pencegahan diprioritaskan karena menurut Irjen Toni, begitu ada peristiwa kebakaran dengan satu medan yang sulit kemudian keterbatasan sarana prasarana mobilitas yang juga tinggi air akan menjadi penghambat dalam langkah-langkah pemadaman.
"Karena saat ini memang kita lebih mendominasi dalam kegiatan pencegahan mengingat tentunya ada prioritas yang memang kita harus lakukan dengan melakukan sosialisasi pencegahan mengedukasi mengajak masyarakat untuk lebih aktif lagi mengingatkan mereka tentang bahaya kebakaran ini, " jelasnya.
Kapolda Jatim juga telah memerintahkan Kepala Biro Operasi dan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim untuk publikasi dan edukasi kepada Masyarakat untuk pencegahan terjadinya karhutla.
“Pak Karoops, Pak Kabidhumas mulai publikasi sudah mengelola untuk berkolaborasi dengan masyarakat stakeholder yang lain bisa memastikan, bahwa langkah-langkah pencegahan termasuk juga dengan langkah-langkah pemadaman ini juga bisa dilakukan secara berkesinambungan, ”pungkas Irjen Toni. (*)